PAMEKASAN, KOMPAS.TV - Sebuah sekolah di Pamekasan, Madura, Jawa Timur, memilih tidak mengikuti program Makan Bergizi Gratis (MBG). <br /> <br />Sekolah menilai program makan mandiri yang sudah berjalan lebih efektif dan sesuai kebutuhan siswa. <br /> <br />Selama tiga tahun, Raudatul Athfal Insan Cendikia di Kelurahan Jungcancang, Pamekasan, secara mandiri memberikan makan siang kepada murid-muridnya. <br /> <br />Dengan iuran Rp5.000 per hari, siswa mendapatkan menu beragam seperti ayam suwir, sop, sayur, buah-buahan, dan menu lainnya. <br /> <br />Kepala sekolah, Herman, mengaku pernah beberapa kali ditawari penyalur MBG. Namun pihaknya sepakat untuk menolak. <br /> <br />Alasannya, program yang sudah berjalan dinilai lebih sesuai. Selain itu, banyak orang tua siswa juga meminta sekolah melanjutkan program makan mandiri karena khawatir program MBG tidak sepenuhnya sesuai dengan kebutuhan siswa. <br /> <br />Sekolah menilai program mandiri lebih efektif dan relevan. Karena itu, mereka memilih mempertahankan program sendiri dan tidak mengikuti MBG. <br /> <br />Baca Juga Terbaru! Badan Gizi Nasional Verifikasi Calon Mitra MBG: Harus Sesuai Standar BGN | KOMPAS SIANG di https://www.kompas.tv/nasional/619523/terbaru-badan-gizi-nasional-verifikasi-calon-mitra-mbg-harus-sesuai-standar-bgn-kompas-siang <br /> <br />#mbg #makanbergizigratis #pamekasan #bgn <br /> <br />Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/regional/619527/full-sekolah-di-pamekasan-tolak-mbg-lebih-pilih-program-makan-mandiri-apa-pertimbangannya